Senin, 11 Agustus 2014

RANCANGAN SEBUAH ILMU



(Studi Kasus Ilmu Pariwisata sebuah kajian terhadap aspek ontologi, epistemologi,dan axiologi)


Rasionale

Pariwisata telah menjadi industri terbesar dan memperlihatkan pertumbuhan yang konsisten dari tahun ke tahun dan WTO memperkirakan bahwa sampai tahun 2020 akan terjadi peningkatan sebesar 200% terhadap angka kunjungan wisatawan dunia saat ini. Pariwisata modern saat ini juga dipercepat oleh proses globalisasi dunia sehingga menyebabkan terjadinya interkoneksi antar bidang, antar bangsa, dan antar individu yang hidup di dunia ini. Perkembangan teknologi informasi juga sudah tidak diragukan lagi telah mempercepat dinamika globalisasi dunia, termasuk juga didalamnya perkembangan dunia hiburan, rekreasi dan pariwisata.

Pertanyaannya adalah, dapatkah Bali “Indonesia” turut serta dalam peningkatan kunjungan yang diperkirakan oleh WTO?, Upaya apa yang semestinya dilakukan oleh pelaku, dan stakeholders pariwisata ditengah keterbatasan dana pengembangan dan pemasaran pariwisata kedepan? Tentu saja pariwisata Indonesia dan juga Bali akan terus berkembang jika destinasi yang dimiliki telah memiliki kualitas yang melebihi harapan wisatawan. Harus juga disadari oleh seluruh komponen terkait bahwa pariwisata dunia telah menjadi makin kompetitif, dimana wisatawan tidak lagi berhenti pada “pencitraan” dan harga, namun lebih mengedepankan kualitas destinasi.

 Seiring dengan pernyataan tersebut, Suradnya (2004) berpendapat bahwa haruslah dicermati,
(1)pergeseran pasar pariwisata,
(2) strategi bersaing,
(3) pemberdayaan sumber daya manusia (skills), nilai (value) wisatawan harus menjadi kepedulian utamabagi semua organisasi terkait,
(4) jaringan (network),
(5) pemanfaatan teknologi terutama teknologi informasi secara tepat untuk dapat meningkatkan nilai tambah,
(6) inovasi di berbagai aspek bersaing di bidang pariwisata

Kenyataan yang lain bahwa saat ini, wisatawan semakin intelek dalam memilih destinasi, dengan berbagai pertimbangan yang rasional sehingga peran lembaga pendidikan di bidang pariwisata menjadi sangat penting dan harusnya ilmu pariwisata sebagai ilmu mandiri dapat diwujudkan, dan kenyataan tersebut telah terjadi saat ini, dimana kemandirian ilmu pariwisata telah dapat diwujudkan dengan diberikannya ijin penyelenggaraan program studi pariwisata secara mendiri dari jenjang S1, S2, dan bahkan telah sampai pada jenjang S3.

_________________________________________________________________________________

-Terminologi

Ilmu atau sains adalah pengakajian sejumlah pernyataan-pernyataan yang terbukti dengan fakta-fakta, yang ditinjau dan disusun secara sitematis dan dibentuk menjadi hukun-hukum umum.

-Ontologi
a) Ontologi merupakan suatu teori tentang makna dari suatu objek, properti dari suatu objek, serta relasi objek tersebut yang mungkin terjadi pada suatu domain pengetahuan.
b) Ontologi adalah sebuah spesifikasi dari sebuah konseptual, dengan kata lain ontologi adalah penjelasan dari sebuah konsep dan keterhubungannya dari sebuah ilmu tertentu (Supriheryanton, 2010:2).

Epistemologi
Epistemologi ialah cabang filsafat yang menyelidiki asal mula, susunan, metode-metode dan sahnya pengetahuan (Buku Unsur-Unsur Filsafat, Louis Kattsoff).

-Secara etimologikal, epistemologi merupakan kata gabungan yang diangkat daridua kata dalam bahasa Yunani: episteme dan logos. Episteme artinya pengetahuan; logos lazim dipakai untuk menunjukkan adanya pengetahuan sistemik. Epistemologi diartikan sebagai kajian sistematik mengenai pengetahuan. (Epstemologi Dasar, AM.W Pranarka, 1987) Webster Third New International Dictionary mengartikan epistemologii sebagai“the study of method and ground of knowledge, especially with reference to its limits and validity. Epistemologi adalah the theory of knowledge. (EpstemologiDasar, AM.W Pranarka, 1987).

-Runnes dalam Dictionary of Philosophy, epistemologi: the branch of philosophy which investigates the origin, stucture, methods and validity of knowledge.(Epstemologi Dasar, AM.W Pranarka, 1987)

-Epistemologi is one the core areas of philosophy. It is concerned with thenature, sources and limits of knowledge. There is a vast array of view aboutthose topics, but one virtually universal presupposition is that knowledge is truebelie, but not mere true belief (Concise Routledge Encyclopedia of Philosophy,Taylor and Francis, 2003).

Aksiologi
Dalam bahasa Yunani, aksiologi berasal dari kata axios artinya nilai dan logos artinya teori atau ilmu. Jadi aksiologi adalah teori tentang nilai. Aksiologi bisa juga disebut sebagai the theory of value atau teori nilai.
@ Menurut Suriasumantri (1987:234) aksiologi adalah teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang di peroleh.
@ Menurut Kamus Bahasa Indonesia (1995:19) aksiologi adalah kegunaan ilmu pengetahuan bagi kehidupan manusia, kajian tentang nilai-nilai khususnya etika.
@ Menurut Wibisono aksiologi adalah nilai-nilai sebagai tolak ukur kebenaran,etika dan moral sebagai dasar normative penelitian dan penggalian, serta penerapan ilmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar