Senin, 11 Agustus 2014

KEBUDAYAAN

Konsep kebudayaan 
Budaya secara harfiah berasal dari Bahasa Latin yaitu Colere yang memiliki arti mengerjakan tanah, mengolah, memelihara ladang. Selain itu Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitandengan budi dan akal manusia. 
Adapun menurut istilah Kebudayaan merupakan suatu yang agung dan mahal, tentu saja karena ia tercipta dari hasil rasa, karya,karsa,dan cipta manusia yang kesemuanya merupakan sifat yang hanya ada pada manusia.Tak ada mahluk lain yang memiliki anugrah itu sehingga ia merupakan sesuatu yang agung dan mahal.

Menurut Koentjaraningrat budaya adalah : keseluruhan sistem gagasan tindakan danhasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan miliki diri manusia dengan cara belajar.Berikut ini definisi-definisi kebudayaan yang dikemukakan beberapa ahli:

1.a. Edward B. Taylor Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat oleh seseorang sebagai anggota masyarakat.

b. M. Jacobs dan B.J. Stern.


2.Kebudayaan mencakup keseluruhan yang meliputi bentuk teknologi sosial, ideologi,religi, dan kesenian serta benda, yang kesemuanya merupakan warisan sosial.

3. Koentjaraningrat Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusiadalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia denganrelajar.

4. Dr. K. Kupper Kebudayaan merupakan sistem gagasan yang menjadi pedoman dan pengarah bagi manusia dalam bersikap dan berperilaku, baik secara individu maupun kelompok.

5. William H. Haviland Kebudayaan adalah seperangkat peraturan dan norma yang dimiliki bersama oleh para anggota masyarakat, yang jika dilaksanakan oleh para anggotanya akan melahirkan perilaku yang dipandang layak dan dapat di terima oleh semua masyarakat.

6. Ki Hajar Dewantara Kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadapdua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidupmanusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran didalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.

7. Francis Merill Pola-pola perilaku yang dihasilkan oleh interaksi sosial Semua perilaku dan semua produk yang dihasilkan oleh sesorang sebagai anggota suatu masyarakat yang ditemukan melalui interaksi simbolis.

8. Bunded Kebudayaan adalah sesuatu yang terbentuk oleh pengembangan dan transmisi dari kepercayaan manusia melalui simbol-simbol tertentu, misalnya simbol bahasa sebagai rangkaian simbol yang digunakan untuk mengalihkan keyakinan budaya diantara para anggota suatu masyarakat. Pesan-pesan tentang kebudayaan yang diharapkan dapat di temukan di dalam media, pemerintahan, intitusi agama, sistem pendidikan dan semacam itu.

9. Mitchell (Dictionary of Soriblogy) Kebudayaan adalah sebagian perulangan keseluruhan tindakan atau aktivitas manusia dan produk yang dihasilkan manusia yang telah memasyarakat secara sosial dan bukan sekedar dialihkan secara genetikal.

10. Robert H Lowie Kebudayaan adalah segala sesuatu yang diperoleh individu dari masyarakat,mencakup kepercayaan, adat istiadat, norma-norma artistic, kebiasaan makan,keahlian yang di peroleh bukan dari kreatifitasnya sendiri melainkan merupakan warisan masa lampau yang di dapat melalui pendidikan formal atau informal.

11. Arkeolog R. Seokmono Kebudayaan adalah seluruh hasil usaha manusia, baik berupa benda ataupun hanyaberupa buah pikiran dan dalam penghidupan.Kebudayaan adalah seperangkat peraturan dan norma yang dimiliki bersama olehpara anggota masyarakat, yang jika dilaksanakan oleh para anggotanya akan melahirkan perilaku yang dipandang layak dan dapat di terima oleh semua masyarakat.
Definisi dan Batasan Kebudayaan Budaya merupakan hasil budi, daya, dan karsa manusia. Budaya merupakan salah satu unsur dasar dalam kehidupan social. Budaya mempunyai peranan penting dalam membentuk pola berpikir dan pola pergaulan dalam masyarakat, yang berarti juga membentuk kepribadian dan pola piker masyarakat tertentu. Budaya mencakup perbuatan atau aktivitas sehari-hari yang dilakukan oleh suatu individu maupun masyarakat, pola berpikir mereka, kepercayaan, dan ideology yang mereka anut.
Perumusan mengenai batasan kebudayaan banyak sekali. Di antara batasan-batasan itu terdapat suatu kesepakatan bahwa kebudayaan itu dipelajari danbahwa kebudayaan menyebabkan orang mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan alam dan lingkungan sosialnya. Kebudayaan merupakan bagian dari lingkungan yang diciptakan oleh manusia.

Secara implicit dapat diartikan bahwa manusia hidup dalam suatu lingkungan alam dan lingkungan sosial, hal mana berarti juga bahwa kebudayaan tidak semata-mata merupakan unsur gejala biologis. Kebudayaan mencakup semua unsur yang diciptakan manusia dari kelompoknya, dengan jalan mempelajarinya secara sadar atau dengan suatu proses penciptaan keadaan-keadaan tertentu. Hal itu semua mencakup pelbagai macam teknik, lembaga-lembaga sosial, kepercayaan, maupun pola pola perilaku.
Konsep kebudayaan yang dipergunakan sebagai sarana untuk menganalisa manusia,mempunyai arti yang berbeda dengan pengertian berbudaya (cultured).Pengertian berbudaya menunjuk pada kemampuan manusia (yang berbudaya)untuk memanfaatkan pelbagai unsur peradaban masyarakat. Bagi mereka yangingin memahami esensi hakikat kebudayaan, harus dapat memecahkan paradoks-paradoks dalam kebudayaan. Paradoks-paradoks tersebut dapat mengakibatkan terjadinya masalah-masalah, oleh karena itu sifatnya fundamental, sehingga sukar untuk menyerasikan kontradiksi-kontradiksi yang ada. 
Paradoks-paradoks tersebut yaitu:

a) Dalam pengalaman manusia, maka kebudayaan bersifat universal,; akantetapi setiap manifestasinya secara local atau regional adalah khas (unique).

b) Kebudayaan bersifat stabil akan tetapi juga dinamis; wujud kebudayaan senantiasa berubah secara konstan.

c) Kebudayaan mengisi dan menentukan proses kehidupan manusia, akan tetapi jarang disadari dalam pikiran.Teori Herskovits mengemukakan bahwa:

a) Kebudayaan merupakan sesuatu yang berada di atas manusia dan benda ataubadan (super organik), oleh karena kebudayaan senantiasa terpelihara darisatu generasi ke generasi berikutnya, walaupun anggota-anggota generasi tersebut silih berganti (karena kelahiran dan kematian).

b) Kebudayaan menentukan segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat yang memiliki kebudayaan tersebut (cultural determinism).

c) Unsur-unsur pokok dari kebudayaan adalah peralatan teknologi,did temekonomi, keluarga, dan kekuasaan atau pengendalian politik.

Perlunya Kebudayaan Bagi Manusia Kebudayaan atau culture adalah keseluruhan pemikiran dan benda yang dibuat atau diciptakan oleh manusia dalam perkembangan sejarahnya. Ruth Benedict melihat kebudayaan sebagai pola pikir dan berbuat yang terlihat dalam kehidupan sekelompok manusia dan yang membedakannya dengan kelompok lain. Para ahli umumnya sepakat bahwa kebudayaan adalah perilaku dan penyesuaian diri manusia berdasarkan hal-hal yang dipelajari/learning behavior (Sajidiman, dalam“Pembebasan Budaya Budaya Kita” ;1999).
Kebudayaan sifatnya bermacam-macam, akan tetapi oleh karena semuanya adalah buah adab (keluhuran budi), maka semua kebudayaan selalu bersifat tertib, indahberfaedah, luhur, memberi rasa damai, senang, bahagia, dan sebagainya. Sifat kebudayaan menjadi tanda dan ukuran tentang rendah-tingginya keadaban darimasing-masing bangsa (Dewantara, 1994).

Kebudayaan dapat dibagi menjadi 3 macam dilihat dari keadaan jenis-jenisnya:

a) Hidup-kebatinan manusia, yaitu yang menimbulkan tertib damainya hidup masyarakat dengan adapt-istiadatnya yang halus dan indah; tertib damainya pemerintahan negeri; tertib damainya agama atau ilmu kebatinan dan kesusilaan.

b) Angan-angan manusia, yaitu yang dapat menimbulkan keluhuran bahasa,kesusasteraan dan kesusilaan.

c) Kepandaian manusia, yaitu yang menimbulkan macam-macam kepandaian tentang perusahaan tanah, perniagaan, kerajinan, pelayaran, hubungan lalu-lintas, kesenian yang berjenis-jenis; semuanya bersifat indah(Dewantara; 1994).


 Tempus mutantur, et nos mutamur in illid

Waktu berubah, dan kita ikut berubah juga didalamnya. Demikian pepatah latin kuno yang mungkin masih kita temukan aktualitasnya sampai sekarang. Waktu berubah dan cara-cara manusia mengekspresikan dirinya, menelusuri jejak pencarian makna tentang siapakahdirinya, orang lain dan dirinya bersama orang lain (masyarakat) juga berubah (Sutrisno dan Putranto, 2005).

Seturut konteks zaman yang berubah, orang- orang dengan alam pikir dan rasa, karsa dan cipta, kebutuhan dan tantangan yang mengalami perubahan, sertabudaya pun ikut berubah. (Sutrisno dan putranto, 2005).Menurut Raymond William, pengamat dan kritikus kebudayaan terkemuka, kata“kebudayaan” (culture) merupakan salah satu kata yang sering digunakan karena mengacu pada sejumlah konsep penting dalam beberapa disiplin ilmu yang berbeda- beda dan dalam kerangka berpikir yang berbeda2 pula.

Oleh karena itu, William berani berpendapat bahwa perubahan- perubahan historis tersebut bisa direfleksikan ke dalam tiga arus penggunaan istilah budaya, yaitu :

a) Yang mengacu pada perkembangan intelektual, spiritual, dan estetis dari seorang individu, sebuah kelompok, atau masyarakat;

b) Yang mencoba memetakan khazanah kegiatan intelektual dan artistic sekaligus produk- produk yang dihasilkan (film, benda-benda seni, dan teater).

c) Yang menggambarkan keseluruhan cara hidup, berkegiatan, keyakinan-keyakinan, dan adat kebiasaan sejumlah orang, kelompok, atau masyarakat. (Sutrisno dan Putranto 2005).


 (Sutrisno dan putranto, 2005).Menurut Kroeber dan Kluckhon, ahli antropologi, ada enam pemahaman pokokmengenai budaya, yaitu :

a) Definisi deskriptif : cenderung melihat budaya sebagai totalitas komprehensif yang menyusun keseluruhan hidup sosial sekaligus menunjukan sejumlah ranah (bidang kajian)nyang membentuk budaya.

b) Definisi historis : cenderung melihat kebudayaan sebagai warisan yang dialih-turunkan dari generasi satu ke generasi berikutnya.

c) Definisi normatif : bisa mengabil dua bentuk. Yang pertama, budaya adalah aturan atau jalan hidup yang membentuk pola- pola perilaku dan tindakanyang konkret. Yang kedua, menekankan peran gugus nilai tanpa mengacupada perilaku.

d) Definisi psikologis : cenderung memberi tekanan pada peran budaya sebagai piranti pemecahan masalah yang membuat orang isa berkomunikasi,belajar, atau memenuhi kebutuhan material maupun emosionalnya.

e) Definisi struktural : mau menunjuk pada hubungan atau keterkaitan antaraaspek- aspek yang terpisah dari budaya sekaligus menyoroti fakta bahwabudaya adalah abstraksi yang berbeda- beda dari perilaku konkret.

f) Definisi genetis : definisi budaya yang melihat asal usul bagaimana budayaitu bisa eksis atau tetap bertahan. Definisi ini cenderung melihat budayalahir dari interaksi antar manusia dan tetap bisa bertahan karenaditransmisikan dari satu generasi ke generasi berikutnya.(Sutrisno dan putranto, 2005).
Pada hakekatnya manusia secara kodrati bersifat sebagai makhluk individu sekaligus makhluk sosial. Dikatakan sebagai makhluk individu karena setiap manusia berbeda-beda dengan manusia yang lain dalam hal kepribadian, pola pikir,kelebihan, kekurangan dan kreatifitas untuk mencapai cita-cita. Sehingga sebagai pribadi-pribadi yang khas tersebut manusia berusaha mengeluarkan segala potensiyang ada pada dirinya dengan cara menciptakan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan hidup tanpa bantuan orang lain.
Potensi-potensi manusia sebagai makhluk individu dapat dituangkan dalam sebuah karya seni, sains, dan teknologi.Baik sains, teknologi maupun seni dan hasil produknya dapat dirasakan disetiap aspek kehidupan manusia dan budayanya. Sehingga pengaruh sains, teknologi, senibagi manusia dan budaya dalam masyarakat dapat berpengaruh baik secara negatif maupun secara positif.

1. Pengaruh positif

a) Meningkatkan kesejahteraan hidup manusia (secara individu maupun kelompok) terhadap perkembangan ekonomi, politik, militer, dan pemikiran-pemikiran dalam bidang sosial budaya.

b) Pemanfaatan sains, teknologi, dan seni secara tepat dapat lebih mempermudah proses pemecahan berbagai masalah yang dihadapi oleh manusia.

c) Sains, teknologi dan seni dapat memberikan suatu inspirasi tentang perkembangan suatu kebudayaan yang ada di Indonesia.
2. Pengaruh negatif Selain untuk memberikan pengaruh positif sains, teknologi dan seni juga dapat memberikan pengaruh yang negatif bagi perubahan peradapan manusia dan budaya terutama bagi generasi muda.

Selain itu sains, teknologi dan seni telah melunturkan nilai-nilai luhur kepribadian bangsa dan tata krama sosial yang selamaini menjadi ciri khas dan kebanggaan. Serta yang terakhir pemanfaatan dari sains,teknologi, dan seni sering kali menimbulkan masalah baru dalam kehidupan manusia terutama dalam hal kerusakan lingkungan, mental dan budaya bangsa,seperti:

a) Menipisnya lapisan ozon
b) Terjadi polusi udara, air dan tanah
c) Terjadi pemanasan global
d) Rusaknya ekosistem laut
e) Pergaulan dan seks bebas
f) dan penyakit moral

Oleh karena itu agar sains, teknologi dan seni dapat memberikan pengaruh yangpositif bagi manusia dan budaya, maka sains, teknologi dan seni seharusnya mampu mengkolaborasikan antara nilai-nilai empiris dengan nilai-nilai moral dan menyesuaikan dengan nilai-nilai religius, keagamaan, dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.(Anonim, 2008).

3. Peran manusia Terhadap Kebudayaan Manusia adalah makhluk hidup yang dapat dilihat dari dua sisi, yaitu sebagai makhluk biologis dan makhluk sosial. Sebagai makhluk biologis, makhluk manusia atau “homo sapiens”, sama seperti makhluk hidup lainnya yang mempunyai peran masing-masing dalam menunjang sistem kehidupan.

Sebagai makhluk sosial,manusia merupakan bagian dari sistem sosial masyarakat secara berkelompok membentuk budayaTanpa kepribadian manusia tidak ada kebudayaan, meskipun kebudayaan bukanlah sekadar jumlah dari kepribadian-kepribadian. Individu adalah kreator dan sekaligus manipulator dari kebudayaannya.

 Di dalam pengembangan kepribadian diperlukan kebudayaan dan seterusnya kebudayaan akan dapat berkembang melalui kepribadian-kepribadian tersebut. Inilah yang disebut sebab-akibat sirkuler antara kepribadian dan kebudayaan.Ruth Benedict menyatakan bahwa kebudayaan sebenarnya adalah istilah sosiologis untuk tingkah laku yang bisa dipelajari. Dengan demikian tingkah laku manusia bukanlah diturunkan seperti tingkah laku binatang tetapi yang harus dipelajari kembali berulang-ulang dari orang dewasa dalam suatu generasi.

John Gillin menyatukan pandangan behaviorisme dan psikoanalis mengenai perkembangan kepribadian manusia sebagai berikut:1. kebudayaan memberikan kondisi yang disadari dan yang tidak disadari untuk belajar.

2. kebudayaan mendorong secara sadar ataupun tidak sadar akan reaksi-reaksi kelakukan tertentu.
Jadi selain kebudayaan meletakkan kondisi yang terakhir ini kebudayaan merupakan perangsang- perangsang untuk terbentuknya kelakuan-kelakuan tertentu

3. kebudayaan mempunyai sistem “reward and punishment” terhadap kelakuan-kelakuan tertentu.

Setiap kebudayaan akan mendorong suatu bentuk kelakuan yang sesuai dengan sistem nilai dalam kebudayan tersebut dan sebaliknya memberikan hukuman terhadap kelakuan-kelakuan yang bertentangan atau mengusik ketentraman hidup suatu masyarakat tertentu

4. kebudayaan cenderung mengulang bentuk-bentuk kelakuan tertentu melaluiproses belajar.

Pada dasarnya pengaruh tersebut dapat dilukiskan sebagai berikut:

a. Kepribadian adalah suatu proses Seperti yang telah kita lihat kebudayaan juga merupakan suatu proses. Halini berarti antara pribadi dan kebudayaan terdapat suatu dinamika.

b. Kepribadian mempunyai keterarahan dalam perkembangannya untuk mencapai suatu misi tertentu. Keterarahan perkembangan tersebut tentunya tidak terjadi di dalam ruang kosong tetapi di dalam suatu masyarakat manusia yang berbudaya.

c. Dalam perkembangan kepribadian salah satu faktor penting ialah imajinasi. Manusia tanpa imajinasi tidak mungkin mengembangkan kepribadiannya. Hal ini berarti apabila seseorang hidup terasing seorang diritnapa lingkungan kebudayaan maka dia akan memulai dari nol di dalam pengembangan kepribadiannya.

d. Kepribadian mengadopsi secara harmonis tujuan hidup di dalam masyarakat agar dapat hidup dan berkembang. Yang paling efisien adalah dia secara harmonis mencari keseimbangan antara tujuan hidupnya dengantujuan hidup dalam masyarakatnya.

e. Di dalam pencapaian tujuan oleh pribadi yang sedang berkembang itu dapat dibedakan antara tujuan dalam waktu yang dekat dan tujuan dalam waktu yang panjang.

5. Learning is a goal teaching behaviour.

6. Dalam psikoanalisis antara lain dikemukakan mengenai peranan super ego dalam perkembangan kepribadian. Super ego tersebut tidak lain adalah dunia masa depanyang ideal.

7. Kepribadian juga ditentukan oleh bawah sadar manusia.

 Bersama- sama dengan ego, beserta id, keduanya merupakan energi yang ada di dalam diri pribadi seseorang.Energi tersebut perlu dicarikan keseimbangan dengan kondisi yang ada serta dorongan super ego yang diarahkan oleh nilai-nilai budaya. Bidney menyatakan bahwa individu bukan pemilik pasif dari nilai-nilai sosial budaya tetapi juga aktif didalam menciptakan dan mengubah kebudayaannya.(Pandupinaya,D.,2007).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar