Manusia Mencari Kebenaran
1.PROSES LAHIRNYA ILMU
Manusia mencari kebenaran dengan menggunakan akal sehat (commonsense)
dan dengan ilmu pengetahuan.Letak perbedaan yang mendasar antara keduanya ialah
berkisar pada
kata “sistematik” dan “terkendali”. Ada lima hal pokok yang
membedakan
antara ilmu dan akal sehat.
Yang pertama, ilmu pengetahuan dikembangkan melalui struktur-stuktur teori, dan diuji konsistensi internalnya. Dalam mengembangkan strukturnya, hal itu dilakukan dengan tes ataupun pengujian secara empiris/faktual. Sedang penggunaan akal sehat biasanya tidak.
Yangkedua, dalam ilmu pengetahuan, teori dan hipotesis selalu diuji secara empiris/faktual. Halnya dengan orang yang bukan ilmuwan dengan cara“selektif”.
Yang ketiga, adanya pengertian kendali (kontrol) yang dalampenelitian ilmiah dapat mempunyai pengertian yang bermacam-macam.
Yangkeempat, ilmu pengetahuan menekankan adanya hubungan antara fenomena secara sadar dan sistematis. Pola penghubungnya tidak dilakukan secara asal-asalan.
Yang kelima, perbedaan terletak pada cara memberi penjelasan yang berlainan dalam mengamati suatu fenomena. Dalam menerangkan hubungan antar fenomena, ilmuwan melakukan dengan hati-hati dan menghindari penafsiran yang bersifat metafisis. Proposisi yang dihasilkan selalu terbuka untuk pengamatan dan pengujian secara ilmiah
2 . TERJADINYA PROSES SEKURALISASI ALAMPada mulanya manusia menganggap alam suatu yang sakral, sehingga antarasubyek dan obyek tidak ada batasan. Dalam perkembangannya sebagaimana telah disinggung diatas terjadi pergeseran konsep hukum (alam). Hukum didefinisikan sebagai kaitan-kaitan yang tetap dan harus ada diantara gejala-gejala. Kaitan-kaitan yang teratur didalam alam sejak dulu diinterpretasikan kedalam hukum-hukum normative.
Disini pengertian tersebut dikaitkan denganTuhan atau para dewa sebagai pencipta hukum yang harus ditaati. Menujuabad ke-16 manusia mulai meninggalkan pengertian hukum normative tersebut. Sebagai gantinya muncullah pengertian hukum sesuai dengan hukumalam. Pengertian tersebut berimplikasi bahwa terdapat tatanan di alam dan tatanan tersebut dapat disimpulkan melalui penelitian empiris. Para ilmuwan saat itu berpendapat bahwa Tuhan sebagai pencipta hukum alam secara berangsur-angsur memperoleh sifat abstrak dan impersonal. Alam telah kehilangan kesakralannya sebagai ganti muncullah gambaran dunia yang sesuai dengan ilmu pengetahuan alam bagi manusia modern dengan kemampuan ilmiah manusia mulai membuka rahasia-rahasia alam.
3.BERBAGAI CARA MENCARI KEBENARANDalam sejarah manusia, usaha-usaha untuk mencari kebenaran telah dilakukandengan berbagai cara seperti :
.Secara kebetulan:
Ada cerita yang kebenarannya sukar dilacak mengenai kasus penemuan obat malaria yang terjadi secara kebetulan. Ketika seorang Indian yang sakit danminum air dikolam dan akhirnya mendapatkan kesembuhan. Dan itu terjadi berulang kali pada beberapa orang. Akhirnya diketahui bahwa disekitar kolam tersebut tumbuh sejenis pohon yang kulitnya bisa dijadikan sebagai obat malaria yang kemudian berjatuhan di kolam tersebut. Penemuan pohon yang kelak dikemudian hari dikenal sebagai pohon kina tersebut adalah terjadi secara kebetulan saja.
.Trial And Error:
Cara lain untuk mendapatkan kebenaran ialah dengan menggunakan metode“trial and error” yang artinya coba-coba. Metode ini bersifat untung-untungan. Salah satu contoh ialah model percobaan “problem box” olehThorndike. Percobaan tersebut adalah seperti berikut: seekor kucing yang kelaparan dimasukkan kedalam“problem box”—suatu ruangan yang hanya dapat dibuka apabila kucing berhasil menarik ujung tali dengan membuka pintu. Karena rasa lapar dan melihat makanan di luar maka kucing berusaha keluar dari kotak tersebut dengan berbagai cara. Akhirnya dengan tidak sengaja si kucing berhasil menyentuh simpul tali yang membuat pintu jadi terbuka dan dia berhasil keluar. Percobaan tersebut mendasarkan pada hal yang belum pasti yaitu kemampuan kucing tersebut untuk membuka pintu kotak masalah.
.Melalui Otoritas:
Kebenaran bisa didapat melalui otoritas seseorang yang memegang kekuasaan, seperti seorang raja atau pejabat pemerintah yang setiap keputusan dan kebijaksanaannya dianggap benar oleh bawahannya. Dalamfilsafat Jawa dikenal dengan istilah ‘Sabda pendita ratu” artinya ucapan rajaatau pendeta selalu benar dan tidak boleh dibantah lagi.
.Berpikir Kritis/Berdasarkan Pengalaman:
Metode lain ialah berpikir kritis dan berdasarkan pengalaman. Contoh darimetode ini ialah berpikir secara deduktif dan induktif. Secara deduktif artinyaberpikir dari yang umum ke khusus; sedang induktif dari yang khusus keyang umum. Metode deduktif sudah dipakai selama ratusan tahun semenjak jamannya Aristoteles.
.Melalui Penyelidikan Ilmiah:
Menurut Francis Bacon Kebenaran baru bisa didapat dengan menggunakan penyelidikan ilmiah, berpikir kritis dan induktif.
Catatan :
Selanjutnya Bacon merumuskan ilmu adalah kekuasaan. Dalam rangka melaksanakan kekuasaan, manusia selanjutnya terlebih dahulu harus memperoleh pengetahuan mengenai alam dengan cara menghubungkan metoda yang khas, sebab pengamatan dengan indera saja,akan menghasilkan hal yang tidak dapat dipercaya. Pengamatan menurut Bacon, dicampuridengan gambaran-gambaran palsu (idola): Gambaran-gambaran palsu (idola) harus dihilangkan, dan dengan cara mengumpulkan fakta-fakta secara telilti,maka didapat pengetahuan tentang alam yang dapat dipercaya. Sekalipun demikian pengamatan harus dilakukan secara sistematis, artinya dilakukan dalam keadaan yang dapat dikendalikan dan diuji secara eksperimantal sehingga tersusunlah dalil-dalil umum.
Metode berpikir induktif yangdicetuskan oleh F. Bacon selanjutnya dilengkapi dengan pengertian adanya pentingnya asumsi teoritis dalam melakukan pengamatan serta dengan menggabungkan peranan matematika semakin memacu tumbuhnya ilmu pengetahuan modern yang menghasilkan penemuan-penemuan baru, seperti pada tahun 1609 Galileo menemukan hukum-hukum tentang planet, tahun1618 Snelius menemukan pemecahan cahaya dan penemuan-penemuan penting lainnya oleh Boyle dengan hukum gasnya, Hygens dengan teori gelombang cahaya, Harvey dengan penemuan peredaran darah, Leuwenhock menemukan spermatozoide, dan lain-lain.
antara ilmu dan akal sehat.
Yang pertama, ilmu pengetahuan dikembangkan melalui struktur-stuktur teori, dan diuji konsistensi internalnya. Dalam mengembangkan strukturnya, hal itu dilakukan dengan tes ataupun pengujian secara empiris/faktual. Sedang penggunaan akal sehat biasanya tidak.
Yangkedua, dalam ilmu pengetahuan, teori dan hipotesis selalu diuji secara empiris/faktual. Halnya dengan orang yang bukan ilmuwan dengan cara“selektif”.
Yang ketiga, adanya pengertian kendali (kontrol) yang dalampenelitian ilmiah dapat mempunyai pengertian yang bermacam-macam.
Yangkeempat, ilmu pengetahuan menekankan adanya hubungan antara fenomena secara sadar dan sistematis. Pola penghubungnya tidak dilakukan secara asal-asalan.
Yang kelima, perbedaan terletak pada cara memberi penjelasan yang berlainan dalam mengamati suatu fenomena. Dalam menerangkan hubungan antar fenomena, ilmuwan melakukan dengan hati-hati dan menghindari penafsiran yang bersifat metafisis. Proposisi yang dihasilkan selalu terbuka untuk pengamatan dan pengujian secara ilmiah
2 . TERJADINYA PROSES SEKURALISASI ALAMPada mulanya manusia menganggap alam suatu yang sakral, sehingga antarasubyek dan obyek tidak ada batasan. Dalam perkembangannya sebagaimana telah disinggung diatas terjadi pergeseran konsep hukum (alam). Hukum didefinisikan sebagai kaitan-kaitan yang tetap dan harus ada diantara gejala-gejala. Kaitan-kaitan yang teratur didalam alam sejak dulu diinterpretasikan kedalam hukum-hukum normative.
Disini pengertian tersebut dikaitkan denganTuhan atau para dewa sebagai pencipta hukum yang harus ditaati. Menujuabad ke-16 manusia mulai meninggalkan pengertian hukum normative tersebut. Sebagai gantinya muncullah pengertian hukum sesuai dengan hukumalam. Pengertian tersebut berimplikasi bahwa terdapat tatanan di alam dan tatanan tersebut dapat disimpulkan melalui penelitian empiris. Para ilmuwan saat itu berpendapat bahwa Tuhan sebagai pencipta hukum alam secara berangsur-angsur memperoleh sifat abstrak dan impersonal. Alam telah kehilangan kesakralannya sebagai ganti muncullah gambaran dunia yang sesuai dengan ilmu pengetahuan alam bagi manusia modern dengan kemampuan ilmiah manusia mulai membuka rahasia-rahasia alam.
3.BERBAGAI CARA MENCARI KEBENARANDalam sejarah manusia, usaha-usaha untuk mencari kebenaran telah dilakukandengan berbagai cara seperti :
.Secara kebetulan:
Ada cerita yang kebenarannya sukar dilacak mengenai kasus penemuan obat malaria yang terjadi secara kebetulan. Ketika seorang Indian yang sakit danminum air dikolam dan akhirnya mendapatkan kesembuhan. Dan itu terjadi berulang kali pada beberapa orang. Akhirnya diketahui bahwa disekitar kolam tersebut tumbuh sejenis pohon yang kulitnya bisa dijadikan sebagai obat malaria yang kemudian berjatuhan di kolam tersebut. Penemuan pohon yang kelak dikemudian hari dikenal sebagai pohon kina tersebut adalah terjadi secara kebetulan saja.
.Trial And Error:
Cara lain untuk mendapatkan kebenaran ialah dengan menggunakan metode“trial and error” yang artinya coba-coba. Metode ini bersifat untung-untungan. Salah satu contoh ialah model percobaan “problem box” olehThorndike. Percobaan tersebut adalah seperti berikut: seekor kucing yang kelaparan dimasukkan kedalam“problem box”—suatu ruangan yang hanya dapat dibuka apabila kucing berhasil menarik ujung tali dengan membuka pintu. Karena rasa lapar dan melihat makanan di luar maka kucing berusaha keluar dari kotak tersebut dengan berbagai cara. Akhirnya dengan tidak sengaja si kucing berhasil menyentuh simpul tali yang membuat pintu jadi terbuka dan dia berhasil keluar. Percobaan tersebut mendasarkan pada hal yang belum pasti yaitu kemampuan kucing tersebut untuk membuka pintu kotak masalah.
.Melalui Otoritas:
Kebenaran bisa didapat melalui otoritas seseorang yang memegang kekuasaan, seperti seorang raja atau pejabat pemerintah yang setiap keputusan dan kebijaksanaannya dianggap benar oleh bawahannya. Dalamfilsafat Jawa dikenal dengan istilah ‘Sabda pendita ratu” artinya ucapan rajaatau pendeta selalu benar dan tidak boleh dibantah lagi.
.Berpikir Kritis/Berdasarkan Pengalaman:
Metode lain ialah berpikir kritis dan berdasarkan pengalaman. Contoh darimetode ini ialah berpikir secara deduktif dan induktif. Secara deduktif artinyaberpikir dari yang umum ke khusus; sedang induktif dari yang khusus keyang umum. Metode deduktif sudah dipakai selama ratusan tahun semenjak jamannya Aristoteles.
.Melalui Penyelidikan Ilmiah:
Menurut Francis Bacon Kebenaran baru bisa didapat dengan menggunakan penyelidikan ilmiah, berpikir kritis dan induktif.
Catatan :
Selanjutnya Bacon merumuskan ilmu adalah kekuasaan. Dalam rangka melaksanakan kekuasaan, manusia selanjutnya terlebih dahulu harus memperoleh pengetahuan mengenai alam dengan cara menghubungkan metoda yang khas, sebab pengamatan dengan indera saja,akan menghasilkan hal yang tidak dapat dipercaya. Pengamatan menurut Bacon, dicampuridengan gambaran-gambaran palsu (idola): Gambaran-gambaran palsu (idola) harus dihilangkan, dan dengan cara mengumpulkan fakta-fakta secara telilti,maka didapat pengetahuan tentang alam yang dapat dipercaya. Sekalipun demikian pengamatan harus dilakukan secara sistematis, artinya dilakukan dalam keadaan yang dapat dikendalikan dan diuji secara eksperimantal sehingga tersusunlah dalil-dalil umum.
Metode berpikir induktif yangdicetuskan oleh F. Bacon selanjutnya dilengkapi dengan pengertian adanya pentingnya asumsi teoritis dalam melakukan pengamatan serta dengan menggabungkan peranan matematika semakin memacu tumbuhnya ilmu pengetahuan modern yang menghasilkan penemuan-penemuan baru, seperti pada tahun 1609 Galileo menemukan hukum-hukum tentang planet, tahun1618 Snelius menemukan pemecahan cahaya dan penemuan-penemuan penting lainnya oleh Boyle dengan hukum gasnya, Hygens dengan teori gelombang cahaya, Harvey dengan penemuan peredaran darah, Leuwenhock menemukan spermatozoide, dan lain-lain.
4.DASAR-DASAR PENGETAHUANDalam bagian ini akan dibicarakan dasar-dasar pengetahuan
yang menjadiujung tombak berpikir ilmiah. Dasar-dasar pengetahuan itu ialah
sebagaiberikut :
Penalaran-
Yang dimaksud dengan penalaran ialah Kegiatan berpikir menurut polatertentu, menurut logika tertentu dengan tujuan untuk menghasilkan penegtahuan. Berpikir logis mempunyai konotasi jamak, bersifat analitis. Aliran yang menggunakan penalaran sebagai sumber kebenaran ini disebut aliran rasionalisme dan yang menganggap fakta dapat tertangkap melalui pengalaman sebagai kebenaran disebut aliran empirisme.
Logika-
(Cara Penarikan Kesimpulan)
Ciri kedua ialah logika atau cara penarikan kesimpulan. Yang dimaksuddengan logika sebagaimana didefinisikan oleh William S.S ialah “pengkajian untuk berpikir secara sahih (valid).Dalam logika ada dua macam yaitu logika induktif dan deduktif. Contoh menggunakan logika ini ialah model berpikir dengan silogisma, seperticontoh di bawahini:
Silogisma
- Premis mayor : semua manusia akhirnya mati
- Premis minor : Amir manusia
5.SUMBER PENGETAHUAN
Sumber pengetahuan dalam dunia ini berawal dari sikap
manusia yang meragukan setiap gejala yang ada di alam semesta ini. Manusia tidak
mau menerima saja hal-hal yang ada termasuk nasib dirinya sendiri.ReneDescarte
pernah berkata “DE OMNIBUS DUBITANDUM” yang mempunyai arti
bahwa
segala sesuatu harus diragukan. Persoalan
mengenai kriteria untuk menetapkan kebenaran itu sulit dipercaya. Dari berbagai
aliran maka muncullah pula berbagai kriteria kebenaran.
6. KRITERIA KEBENARAN
Salah satu kriteria kebenaran adalah adanya konsistensi
dengan pernyataan terdahulu yang dianggap benar. Sebagai contoh ialah kasus
penjumlahan angka-angka tersebut dibawah ini
3 + 5 = 8
4 + 4 = 8
6 + 2 = 8
Semua orang akan menganggap benar bahwa 3 + 5 = 8, maka pernyataanberikutnya bahwa 4 + 4 = 8 juga benar, karena konsisten dengan pernyataansebelumnya.Beberapa kriteria kebenaran diantaranya ialah:
. Teori Koherensi (Konsisten)
Yang dimaksud dengan teori koherensi ialah bahwa suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan itu bersifat koheren dan konsisten dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya yang dianggap benar. Contohnya ialah matematika yang bentuk penyusunannya, pembuktiannya berdasarkan teori koheren.
.Teori Korespondensi (Pernyataan sesuai kenyataan)
Teori korespondensi dipelopori oleh Bertrand Russel. Dalam teori ini suatu pernyataan dianggap benar apabila materi pengetahuan yang dikandung berkorespondensi dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut.Contohnya ialah apabila ada seorang yang mengatakan bahwa ibukota Inggris adalah London, maka pernyataan itu benar. Sedang apabila dia mengatakan bahwa ibukota Inggris adalah Jakarta, maka pernyataan itu salah; karenasecara kenyataan ibukota Inggris adalah London bukan Jakarta.
.Teori Pragmatis (Kegunaan di lapangan)
Tokoh utama dalam teori ini ialah Charles S Pierce. Teori pragmatis mengatakan bahwa kebenaran suatu pernyataan diukur dengan criteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis.Kriteria kebenaran didasarkan atas kegunaan teori tersebut. Disamping itu aliran ini percaya bahwa suatu teori tidak akan abadi, dalam jangka waktu tertentu itu dapat diubah dengan mengadakan revisi.
3 + 5 = 8
4 + 4 = 8
6 + 2 = 8
Semua orang akan menganggap benar bahwa 3 + 5 = 8, maka pernyataanberikutnya bahwa 4 + 4 = 8 juga benar, karena konsisten dengan pernyataansebelumnya.Beberapa kriteria kebenaran diantaranya ialah:
. Teori Koherensi (Konsisten)
Yang dimaksud dengan teori koherensi ialah bahwa suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan itu bersifat koheren dan konsisten dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya yang dianggap benar. Contohnya ialah matematika yang bentuk penyusunannya, pembuktiannya berdasarkan teori koheren.
.Teori Korespondensi (Pernyataan sesuai kenyataan)
Teori korespondensi dipelopori oleh Bertrand Russel. Dalam teori ini suatu pernyataan dianggap benar apabila materi pengetahuan yang dikandung berkorespondensi dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut.Contohnya ialah apabila ada seorang yang mengatakan bahwa ibukota Inggris adalah London, maka pernyataan itu benar. Sedang apabila dia mengatakan bahwa ibukota Inggris adalah Jakarta, maka pernyataan itu salah; karenasecara kenyataan ibukota Inggris adalah London bukan Jakarta.
.Teori Pragmatis (Kegunaan di lapangan)
Tokoh utama dalam teori ini ialah Charles S Pierce. Teori pragmatis mengatakan bahwa kebenaran suatu pernyataan diukur dengan criteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis.Kriteria kebenaran didasarkan atas kegunaan teori tersebut. Disamping itu aliran ini percaya bahwa suatu teori tidak akan abadi, dalam jangka waktu tertentu itu dapat diubah dengan mengadakan revisi.
7. ONTOLOGI (apa yang dikaji)
Ontologi ialah hakikat apa yang dikaji atau ilmunya itu sendiri. Seorang filosof yang bernama Democritus menerangkan prinsip-prinsip materialisme mengatakan sebagai berikut :
Ontologi ialah hakikat apa yang dikaji atau ilmunya itu sendiri. Seorang filosof yang bernama Democritus menerangkan prinsip-prinsip materialisme mengatakan sebagai berikut :
Hanya berdasarkan kebiasaan saja maka
manis itu manis, panas itu panas,dingin itu dingin, warna itu warna. Artinya,
objek penginderaan sering kita anggap nyata, padahal tidak demikian. Hanya atom
dan kehampaan itulah yang bersifat nyata. Jadi istilah “manis, panas dan
dingin” itu hanyalah merupakan terminology yang kita berikan kepada gejala yang
ditangkap dengan pancaindera.
Ilmu merupakan pengetahuan yang mencoba menafsirkan alam
semesta iniseperti adanya, oleh karena itu manusia dalam menggali ilmu tidak dapat terlepas
dari gejala-gejala yang berada didalamnya. Dan sifat ilmu pengetahuan yang
berfungsi membantu manusia dalam mememecahkan masalah tidak perlu memiliki
kemutlakan seperti agama yang memberikan pedoman terhadap hal-hal yang paling
hakiki dari kehidupan ini.
Sekalipun demikian sampai tahap tertentu ilmu perlu memiliki keabsahan dalam melakukan generalisasi.
Sebagai contoh: bagaimana kita mendefinisikan manusia, maka berbagai penegertianpun akan muncul pula.Contoh : Siapakah manusia iu ? jawab ilmu ekonomi ialah makhluk ekonomiSedang ilmu politik akan menjawab bahwa manusia ialah political animal dandunia pendidikan akan mengatakan manusia ialah homo educandum.
Sekalipun demikian sampai tahap tertentu ilmu perlu memiliki keabsahan dalam melakukan generalisasi.
Sebagai contoh: bagaimana kita mendefinisikan manusia, maka berbagai penegertianpun akan muncul pula.Contoh : Siapakah manusia iu ? jawab ilmu ekonomi ialah makhluk ekonomiSedang ilmu politik akan menjawab bahwa manusia ialah political animal dandunia pendidikan akan mengatakan manusia ialah homo educandum.
8. EPISTIMOLOGI (Cara mendapatkan kebenaran)
Yang dimaksud dengan epistimologi ialah bagaimana
mendapatkan pengetahuan yang benar.Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
mendapatkan pengetahuan ialah:
1.Batasan kajian ilmu : secara ontologis ilmu membatasi pada Pengkajianobjek yang berada dalam lingkup manusia. tidak dapat mengkaji daerahyang bersifat transcendental (gaib/tidak nyata).
2.Cara menyusun pengetahuan : untuk mendapatkan pengetahuan menjadi ilmu diperlukan cara untuk menyusunnya yaitu dengan cara menggunakan metode ilmiah.
3.Diperlukan landasan yang sesuai dengan ontologis dan aksiologis ilmu itusendiri.
4.Penjelasan diarahkan pada deskripsi mengenai hubungan berbagai faktoryang terikat dalam suatu konstelasi penyebab timbulnya suatu gejala danproses terjadinya.
5.Metode ilmiah harus bersifat sistematik dan eksplisit.
6.Metode ilmiah tidak dapat diterapkan kepada pengetahuan yang tidaktergolong pada kelompok ilmu tersebut. (disiplin ilmu yang sama)
7.Ilmu mencoba mencari penjelasan mengenai alam dan menjadikan kesimpulan yang bersifat umum dan impersonal.
8.Karakteristik yang menonjol kerangka pemikiran teoritis :
1.Batasan kajian ilmu : secara ontologis ilmu membatasi pada Pengkajianobjek yang berada dalam lingkup manusia. tidak dapat mengkaji daerahyang bersifat transcendental (gaib/tidak nyata).
2.Cara menyusun pengetahuan : untuk mendapatkan pengetahuan menjadi ilmu diperlukan cara untuk menyusunnya yaitu dengan cara menggunakan metode ilmiah.
3.Diperlukan landasan yang sesuai dengan ontologis dan aksiologis ilmu itusendiri.
4.Penjelasan diarahkan pada deskripsi mengenai hubungan berbagai faktoryang terikat dalam suatu konstelasi penyebab timbulnya suatu gejala danproses terjadinya.
5.Metode ilmiah harus bersifat sistematik dan eksplisit.
6.Metode ilmiah tidak dapat diterapkan kepada pengetahuan yang tidaktergolong pada kelompok ilmu tersebut. (disiplin ilmu yang sama)
7.Ilmu mencoba mencari penjelasan mengenai alam dan menjadikan kesimpulan yang bersifat umum dan impersonal.
8.Karakteristik yang menonjol kerangka pemikiran teoritis :
- a.Ilmu eksakta : deduktif, rasio, kuantitatif
- b.Ilmu social : induktif, empiris, kualitatif
9. BEBERAPA PENGERTIAN DASAR
Konsep :
Konsep adalah istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan gejala secara abstrak, contohnya seperti kejadian, keadaan, kelompok.Diharapkan peneliti mampu memformulasikan pemikirannya kedalam konsepsecara jelas dalam kaitannya dengan penyederhanaan beberapa masalah yang berkaitan satu dengan yang lainnya.Dalam dunia penelitian dikenal dua pengertian mengenai konsep, yaitu Pertama konsep yang jelas hubungannya dengan realita yang diwakili, contoh: meja, mobil dll nya Kedua konsep yang abstrak hubungannya dengan realitasyang diwakili, contoh : kecerdasan, kekerabatan, dll nya.
Konsep adalah istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan gejala secara abstrak, contohnya seperti kejadian, keadaan, kelompok.Diharapkan peneliti mampu memformulasikan pemikirannya kedalam konsepsecara jelas dalam kaitannya dengan penyederhanaan beberapa masalah yang berkaitan satu dengan yang lainnya.Dalam dunia penelitian dikenal dua pengertian mengenai konsep, yaitu Pertama konsep yang jelas hubungannya dengan realita yang diwakili, contoh: meja, mobil dll nya Kedua konsep yang abstrak hubungannya dengan realitasyang diwakili, contoh : kecerdasan, kekerabatan, dll nya.
Konstruk :
Konstruk (construct) adalah suatu konsep yang diciptakan dan
digunakan dengan kesengajaan dan kesadaran untuk tujuan-tujuan ilmiah tertentu.
Proposisi :
Proposisi adalah hubungan yang logis antara dua konsep.
Contoh :
dalam penilitian mengenai mobilitas penduduk, proposisinya berbunyi : “proses migrasi tenaga kerja ditentukan oleh upah“ (Harris dan Todaro).
dalam penilitian mengenai mobilitas penduduk, proposisinya berbunyi : “proses migrasi tenaga kerja ditentukan oleh upah“ (Harris dan Todaro).
Dalam penelitian
sosial dikenal ada dua jenis proposisi; yang pertama aksioma atau postulat, yang
kedua teorema. Aksioma ialah proposisi yang kebenarannya sudah tidak lagi dalam
penelitian; sedang teorema ialah proposisi yag dideduksikan dari aksioma.
Teori :
Salah satu definisi mengenai teori ialah serangkaian asumsi,
konsep, konstruk,definisi dan proposisi untuk menerangkan suatu fenomena secara
sisitematis dengan cara merumuskan hubungan antar konsep (Kerlinger,FN) Definisi
lain mengatakan bahwa teori merupakan pengetahuan ilmiah yang mencakup
penjelasan mengenai suatu faktor tertentu dari satu disiplin ilmu.Teori
mempunyai beberapa karakteristik sebagai berikut;
a. harus konsisten dengan teori-teori sebelumnya yang memungkinkan tidak terjadinya kontraksi dalam teori keilmuan secara keseluruhan.
b. harus cocok dengan fakta-fakta empiris, sebab teori yang bagaimanapun konsistennya apabila tidak didukung oleh pengujian empiris tidak dapat diterima kebenarannya secara ilmiah.
c.Ada empat cara teori dibangun menurut Melvin Marx :
1) Model Based Theory : Berdasarkan teori pertama teori berkembang adanya jaringankonseptual yang kemudian diuji secara empiris. Validitas substansiterletak pada tahap-tahap awal dalam pengujian model, yaituapakah model bekerja sesuai dengan kebutuhan peneliti.
2)Teori deduktif : Teori kedua mengatakan suatu teori dikembangkan melalui proses deduksi. Deduksi merupakan bentuk inferensi yang menurunkan sebuah kesimpulan yang didapatkan melalui penggunaan logika pikiran dengan disertai premis-premis sebagai bukti. Teori deduktif merupakan suatu teori yang menekankan pada struktur konseptual dan validitas substansialnya. Teori ini juga berfokus pada pembangunan konsep sebelum pengujian empiris.
a. harus konsisten dengan teori-teori sebelumnya yang memungkinkan tidak terjadinya kontraksi dalam teori keilmuan secara keseluruhan.
b. harus cocok dengan fakta-fakta empiris, sebab teori yang bagaimanapun konsistennya apabila tidak didukung oleh pengujian empiris tidak dapat diterima kebenarannya secara ilmiah.
c.Ada empat cara teori dibangun menurut Melvin Marx :
1) Model Based Theory : Berdasarkan teori pertama teori berkembang adanya jaringankonseptual yang kemudian diuji secara empiris. Validitas substansiterletak pada tahap-tahap awal dalam pengujian model, yaituapakah model bekerja sesuai dengan kebutuhan peneliti.
2)Teori deduktif : Teori kedua mengatakan suatu teori dikembangkan melalui proses deduksi. Deduksi merupakan bentuk inferensi yang menurunkan sebuah kesimpulan yang didapatkan melalui penggunaan logika pikiran dengan disertai premis-premis sebagai bukti. Teori deduktif merupakan suatu teori yang menekankan pada struktur konseptual dan validitas substansialnya. Teori ini juga berfokus pada pembangunan konsep sebelum pengujian empiris.
3)Teori induktif : Teori ketiga menekankan pada pendekatan empiris untuk mendapatkan generalisasi. Penarikan kesimpulan didasarkan pada observasi realitas yang berulang-ulang dan mengembangkan pernyataan-pernyataan yang berfungsi untuk menerangkan serta menjelaskan keberadaan pernyataan-pernyataan tersebut.
4)Teori fungsional : Teori keempat mengatakan suatu teori dikembangkan melaluiinteraksi yang berkelanjutan antara proses konseptualisasi dan pengujian empiris yang mengikutinya. Perbedaan utama denganteori deduktif terletak pada proses terjadinya konseptualisasi padaawal pengembangan teori. Pada teori deduktif rancangan hubungan konspetualnya diformulasikan dan pengujian dilakukan pada tahap akhir pengembangan teori.
Logika Ilmiah :
Gabungan antara logika deduktif dan induktif dimana
rasionalisme danempirisme bersama-sama dalam suatu system dengan mekanisme
korektif.
Hipotesis :
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap permasalahan
yang sedang diteliti. Hipotesis merupakan saran penelitian ilmiah karena
hipotesis adalah instrumen kerja dari suatu teori dan bersifat spesifik yang
siap diujisecara empiris. Dalam merumuskan hipotesis pernyataannya harus
merupakan pencerminan adanya hubungan antara dua variabel atau lebih.Hipotesis
yang bersifat relasional ataupun deskriptif disebut hipotesiskerja (Hk), sedang
untuk pengujian statistik dibutuhkan hipotesis pembanding hipotesis kerja dan
biasanya merupakan formulasi terbalik dari hipotesis kerja.Hipotesis semacam
itu disebut hipotesis nol (Ho).
Variabel :
Variabel ialah konstruk-konstruk atau sifat-sifat yang
sedang dipelajari.Contoh : jenis kelamin, kelas sosial, mobilitas pekerjaan dll
nya. Ada lima tipevariable yang dikenal dalam penelitian, yaitu:
variable bebas (independent ),variable tergantung (dependent ), variable perantara (moderate),variable pengganggu (intervening) dan variable kontrol (control )Jika dipandang dari sisi skala pengukurannya maka ada empat macam variabel: nominal, ordinal, interval dan ratio.
variable bebas (independent ),variable tergantung (dependent ), variable perantara (moderate),variable pengganggu (intervening) dan variable kontrol (control )Jika dipandang dari sisi skala pengukurannya maka ada empat macam variabel: nominal, ordinal, interval dan ratio.
Definisi Operasional :Yang dimaksud dengan definisi
operasional ialah spesifikasi kegiatan peneliti dalam mengukur atau memanipulasi
suatu variabel.Definisi operasional memberi batasan atau arti suatu variabel
dengan merincihal yang harus dikerjakan oleh peneliti untuk mengukur variabel
tersebut.
10. KERANGKA ILMIAH
1) Perumusan masalah : pertanyaan tentang obyek empiris yang
jelasbatas-batasnya serta dapat diidentifikasikan faktor- faktor yang
terkaitdidalamnya.
2) Penyusunan kerangka dalam pengajuan hipotesis:
a. Menjelaskan hubungan anatara factor yang terkait
b. Disusun secara rasional
c. Didasarkan pada premis-premis ilmiah
d. Memperhatikan faktor-faktor empiris yang cocok
3) Pengujian hipotesis :mencari fakta-fakta yang mendukung hipotesis
4) Penarikan kesimpulan
11. Sarana Berpikir Ilmiah
2) Penyusunan kerangka dalam pengajuan hipotesis:
a. Menjelaskan hubungan anatara factor yang terkait
b. Disusun secara rasional
c. Didasarkan pada premis-premis ilmiah
d. Memperhatikan faktor-faktor empiris yang cocok
3) Pengujian hipotesis :mencari fakta-fakta yang mendukung hipotesis
4) Penarikan kesimpulan
11. Sarana Berpikir Ilmiah
Bahasa
Yang dimaksud bahasa disini ialah bahasa ilmiah yang merupakan sarana komunikasi ilmiah yang ditujukan untuk menyampaikan informasi yang berupa pengetahuan, syarat-syarat :
. bebas dari unsur emotif
. reproduktif
. obyektif
. eksplisit
matematika
Matematika adalah pengetahuan sebagai sarana berpikir deduktif sifat :
. jelas, spesifik dan informatif
. tidak menimbulkan konotasi emosional
. kuantitatif
statistika
statistika ialah pengetahuan sebagai sarana berpikir induktif sifat :
. dapat digunakan untuk menguji tingkat ketelitian
. untuk menentukan hubungan kausalitas antar factor terkait
Yang dimaksud bahasa disini ialah bahasa ilmiah yang merupakan sarana komunikasi ilmiah yang ditujukan untuk menyampaikan informasi yang berupa pengetahuan, syarat-syarat :
. bebas dari unsur emotif
. reproduktif
. obyektif
. eksplisit
matematika
Matematika adalah pengetahuan sebagai sarana berpikir deduktif sifat :
. jelas, spesifik dan informatif
. tidak menimbulkan konotasi emosional
. kuantitatif
statistika
statistika ialah pengetahuan sebagai sarana berpikir induktif sifat :
. dapat digunakan untuk menguji tingkat ketelitian
. untuk menentukan hubungan kausalitas antar factor terkait
12. Aksiologi (nilai Guna Ilmu)
Aksiologi ialah menyangkut masalah nilai kegunaan ilmu. Ilmu
tidak bebasnilai. Artinya pada tahap-tahap tertentu kadang ilmu harus
disesuaikan dengannilai-nilai budaya dan moral suatu masyarakat; sehingga nilai
kegunaan ilmutersebut dapat dirasakan oleh masyarakat dalam usahanya
meningkatkan kesejahteraan bersama, bukan sebaliknya malahan menimbulkan
bencana.Contoh kasus :
penelitian di TaiwanDampak kemajuan teknologi moderen telah diteliti dengan
model penelitian yang terintegrasi, khususnya terhadap masyarakat dan budaya.
Hasil kemajuan
teknologi di Taiwan telah membawa negara itu mengalami
“keajaiban ekonomi”, sekalipun demikian hasilnya tidak selalu positif. Kemajuan
tersebut membawa banyak perubahan kebiasaan, tradisi dan budaya di
Taiwan.Berdasarkan penelitian tersebut terdapat lima hal yang telah berubah
selama periode perkembangan teknologi di negara tersebut yaitu :
1. Perubahan-perubahan dalam struktur industri berupa : meningkatnya sektor jasa
dan peranan teknologi canggih pada bidang manufaktur.
2. Perubahan-perubahan dalam sruktur pasar berupa : pasar
3. menjadi semakin terbatas, sedang pengelolaan bisnis menjadi semakinberagam.
4. Perubahan-perubahan dalam struktur kepegawaian berupa : tenaga professional
yang telah terlatih dalam bidang teknik menjadi semakin meningkat.
5. Perubahan-perubahan struktur masyarakat berupa :
Meningkatnya jumlah penduduk usia tua dan konsep “keluarga besar” dalam proses diganti
dengan konsep “keluarga kecil”.
6. Perubahan-perubahan dalam nilai-nilai
sosial berupa : penghargaan yang lebih tinggi terhadap keuntungan secara
ekonomis daripada masalah-masalah keadilan, meningkatnya kecenderungan
masyarakat untuk bersikap individualistik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar