Kata penelitian
atau riset dipergunakan dalam
pembicaraan sehari-hari untuk melingkup spektrum arti yang luas, yang dapat
membuat bingung mahasiswa— terutama mahasiswa pasca sarjana—yang harus
mempelajari arti kata tersebut dengan tanda-tanda atau petunjuk yang jelas
untuk membedakan yang satu dengan yang lain. Dapat saja, sesuatu yang dulunya
dikenali sebagai penelitian ternyata bukan, dan beberapa konsep yang salah
tentunya harus dibuang dan diganti konsep yang benar.
Pada dasarnya, manusia selalu ingin tahu dan ini mendorong manusia untuk bertanya dan mencari jawaban atas pertanyaan itu. Salah satu cara untuk mencari jawaban adalah dengan mengadakan penelitian. Cara lain yang lebih mudah, tentunya,adalah dengan bertanya pada seseorang atau “bertanya” pada buku—tapi kita tidak selalu dapat mendapat jawaban, atau kita mungkin mendapatkan jawaban tapi tidak meyakinkan.
Pengertian penelitian sering di campuradukkan dengan: pengumpulan data atau informasi, studi pustaka, kajian dokumentasi, penulisan makalah, perubahan kecil padasuatu produk, dan sebagainya. Kata penelitian atau riset sering dikonotasikan dengan bekerja secara eksklusif menyendiri di laboratorium, di perpustakaan, dan lepas dari kehidupan sehari-hari.
Menjadi tujuan bab ini untuk menjelaskan pengertian penelitian dan membedakannya dengan hal-hal yang bukan penelitian. Pengertian penelitian yang disarankan oleh Leedy (1997: 3) sebagai berikut:
Penelitian (riset) adalah proses yang sistematis meliputi pengumpulan dan analisis informasi (data) dalam rangka meningkatkan pengertian kita tentang fenomena yang kita minati atau menjadi perhatian kita.
Mirip dengan pengertian di atas, Dane (1990: 4) menyarankan definisi sebagai berikut:
Penelitian merupakan proses kritis untuk mengajukan pertanyaan dan berupaya untuk menjawab pertanyaan tentang fakta dunia. Seperti disebutkan di atas,mungkin di masa lalu, kita mendapatkan banyak konsep (pengertian) tentang penelitian, yang sebagian daripadanya merupakan konsep yang salah. Untuk
Pada dasarnya, manusia selalu ingin tahu dan ini mendorong manusia untuk bertanya dan mencari jawaban atas pertanyaan itu. Salah satu cara untuk mencari jawaban adalah dengan mengadakan penelitian. Cara lain yang lebih mudah, tentunya,adalah dengan bertanya pada seseorang atau “bertanya” pada buku—tapi kita tidak selalu dapat mendapat jawaban, atau kita mungkin mendapatkan jawaban tapi tidak meyakinkan.
Pengertian penelitian sering di campuradukkan dengan: pengumpulan data atau informasi, studi pustaka, kajian dokumentasi, penulisan makalah, perubahan kecil padasuatu produk, dan sebagainya. Kata penelitian atau riset sering dikonotasikan dengan bekerja secara eksklusif menyendiri di laboratorium, di perpustakaan, dan lepas dari kehidupan sehari-hari.
Menjadi tujuan bab ini untuk menjelaskan pengertian penelitian dan membedakannya dengan hal-hal yang bukan penelitian. Pengertian penelitian yang disarankan oleh Leedy (1997: 3) sebagai berikut:
Penelitian (riset) adalah proses yang sistematis meliputi pengumpulan dan analisis informasi (data) dalam rangka meningkatkan pengertian kita tentang fenomena yang kita minati atau menjadi perhatian kita.
Mirip dengan pengertian di atas, Dane (1990: 4) menyarankan definisi sebagai berikut:
Penelitian merupakan proses kritis untuk mengajukan pertanyaan dan berupaya untuk menjawab pertanyaan tentang fakta dunia. Seperti disebutkan di atas,mungkin di masa lalu, kita mendapatkan banyak konsep (pengertian) tentang penelitian, yang sebagian daripadanya merupakan konsep yang salah. Untuk
memperjelas hal tersebut, di bawah ini dikaji pengertian
yang “salah” tentang penelitian (menurut kita kaum__ akademisi).
1. Pengertian yang
salah tentang Penelitian
Secara umum, berdasar konsep-konsep yang “salah” tentang penelitian,
maka perlu digaris bawahi empat pengertian sebagai berikut:
(1) Penelitian bukan hanya mengumpulkan informasi (data)
(2) Penelitian bukan hanya memindahkan fakta dari suatu tempat ke tempat lain
(3) Penelitian bukan hanya membongkar-bongkar mencari informasi
(4) Penelitian bukan suatu kata besar untuk menarik perhatian
(1) Penelitian bukan hanya mengumpulkan informasi (data)
(2) Penelitian bukan hanya memindahkan fakta dari suatu tempat ke tempat lain
(3) Penelitian bukan hanya membongkar-bongkar mencari informasi
(4) Penelitian bukan suatu kata besar untuk menarik perhatian
Lebih lanjut kesalahan pengertian tersebut dijelaskan di
bawah ini :
1.Penelitian bukan hanya mengumpulkan informasi (data)
Pernah suatu ketika, seorang mahasiswa mengajukan usul
(proposal) penelitian untuk “meneliti” sudut kemiringan sebuah menara pemancar
TV di kotanya. Ia mengusulkan untuk menggunakan peralatan canggih dari bidang
keteknikan untukmengukur kemiringan menara tersebut. Meskipun peralatannya
canggih, tetapiyang ia lakukan sebenarnya hanyalah suatu survei (pengumpulan data/informasi) saja, yaitu
mengukur kemiringan menara tersebut, dan survei itu bukan penelitian(tapi
bagian dari suatu penelitian). Para siswa suatu SD kelas 4 diajak gurunya untuk
melakukan “penelitian” di perpustakaan. Salah seorang siswa mempelajari tentang
Columbus dari beberapa buku. Sewaktu pulang ke rumah, ia melapor kepadaibunya
bahwa ia baru saja melakukan penelitian tentang Columbus. Sebenarnya,yang ia
lakukan hanya sekedar mengumpulkan informasi, bukan penelitian.Mungkin gurunya
bermaksud untuk mengajarkan keahlian mencari informasi daripustaka (reference
skills).
2. Penelitian bukan hanya memindahkan fakta dari suatu tempat ke tempat
lain
Seorang mahasiswa telah menyelesaikan sebuah makalah tugas
“penelitian” tentang teknik -teknik pembangunan bangunan tinggi di Jakarta. Ia
telah berhasilmengumpulkan banyak artikel dari suatu majalah konstruksi
bangunan dan secara sistematis melaporkannya dalam makalahnya, dengan disertai
teknik acuan yangbenar. Ia mengira telah melakukan suatu penelitian dan
menyusun makalahpenelitian. Sebenarnya, yang ia lakukan hanyalah: mengumpulkan
informasi/data,merakit kutipan-kutipan pustaka dengan teknik pengacuan yang
benar. Untukdisebut sebagai penelitian, yang dikerjakannya kurang satu hal,
yaitu: interpretasidata. Hal ini dapat dilakukan dengan cara antara lain
menambahkan misalnya:
“Fakta yang terkumpul
menunjukkan indikasi bahwa faktor x dan y sangat mempengaruhi cara pembangunan
bangunan tinggi di Jakarta”.
Dengan demikian,ia bukan hanya memindahkan informasi/data/fakta dari artikel majalah kemakalahnya, tapi juga menganalis informasi/data/fakta sehingga ia mampu untuk menyusun interpretasi terhadap informasi/data/fakta yang terkumpul tersebut.
Dengan demikian,ia bukan hanya memindahkan informasi/data/fakta dari artikel majalah kemakalahnya, tapi juga menganalis informasi/data/fakta sehingga ia mampu untuk menyusun interpretasi terhadap informasi/data/fakta yang terkumpul tersebut.
3. Penelitian bukan hanya membongkar-bongkar mencari informasi
Seorang Menteri menyuruh stafnya untuk memilihkan empat buah
kotamadya (diwilayah Indonesia bagian timur) yang memenuhi beberapa kriteria
untuk diberi bantuan pembangunan prasarana dasar perkotaan. Stafnya tersebut
berpikir bahwa ia harus melakukan “penelitian”. Ia kemudian pergi ke Kantor
Statistik,membongkar arsip/dokumen statistik kotamadya -kotamadya yang ada di
wilayah IBT tersebut. Dengan membandingkan data statistik yang terkumpul dengan
kriteria yang diberi oleh Menteri, ia berhasil memilih empat kotamadya yang
palingmemenuhi kriteria- kriteria tersebut. Staf tersebut melaporkan hasil
“penelitiannya”ke Menteri. Sebenarnya yang dilakukan oleh staf tersebut
hanyalah mencari data (data searching, rummaging) dan mencocokknnya (matching) dengan
kriteria , danitu bukan penelitian.
4. Penelitian bukan suatu kata besar untuk menarik perhatian Kata
“…penelitian” sering dipakai oleh surat kabar, majalah populer, dan iklan untuk
menarik perhatian (“mendramatisir”). Misalnya, berita di surat kabar:
“Presiden akan melakukan penelitian terhadap Pangdam yang ingin ‘mreteli’kekuasaan Presiden”. Contoh lain: berita “Semua anggota DPRD tidak perlu lagi menjalani penelitian khusus (litsus)”. Contoh lain lagi:
“Presiden akan melakukan penelitian terhadap Pangdam yang ingin ‘mreteli’kekuasaan Presiden”. Contoh lain: berita “Semua anggota DPRD tidak perlu lagi menjalani penelitian khusus (litsus)”. Contoh lain lagi:
“Produk ini merupakan hasil penelitian bertahun-tahun” (padahal hanya dirubah sedikit formulanya dan namanya diganti agar konsumen tidak bosan).
Pengertian yang benar tentang Penelitian dan Karakteristik Proses Penelitian
Pengertian yang benar tentang penelitian sebagai berikut, menurut
Leedy(Junaedi, 2010) : Penelitian adalah suatu proses untuk mencapai
jawaban terhadapsuatu pertanyaan, penyelesaian permasalahan terhadap suatu
fenomena yangmemiliki ciri sistematis dan faktual.
Gambar. Siklus
Penelitian
Sumber Leedy, 1997
Proses tersebut, yang sering disebut sebagai metodologi penelitian,mempunyai delapan macam karakteristik:
1) Penelitian dimulai dengan suatu pertanyaan atau permasalahan.
2) Penelitian memerlukan pernyataan yang jelas tentang tujuan.
3) Penelitian mengikuti rancangan prosedur yang spesifik.
4) Penelitian biasanya membagi permasalahan utama menjadi sub-sub masalah yang lebih dapat dikelola.
5) Penelitian diarahkan oleh permasalahan, pertanyaan,Siklus Peneliti Penelitian dimulai dengan suatu pertanyaan atau permasalahan.Penelitian memerlukan pernyataan yang jelas tentang tujuan.. Penelitian biasanya membagi permasalahan utama menjadi sub-submasalah yang lebih dapat dikelola Penelitian memerlukan arah atau hipotesis “tertulis/tidak tertulis”.Penelitian memerlukan pengumpulan dan interpretasi data dalam upaya untuk mengatasi permasalahan yang mengawali penelitian Penelitian melakukan konfirmatori apakah hipotesis benar atau salah atau hipotesis penelitian yang spesifik.
6) Penelitian menerima asumsi kritis tertentu.
7) Penelitian memerlukan pengumpulan dan interpretasi data dalam upaya untuk mengatasi permasalahan yang mengawali penelitian.
8) Penelitian adalah, secara alamiahnya, berputar secara siklus, seperti gambar di atas.
Proses tersebut, yang sering disebut sebagai metodologi penelitian,mempunyai delapan macam karakteristik:
1) Penelitian dimulai dengan suatu pertanyaan atau permasalahan.
2) Penelitian memerlukan pernyataan yang jelas tentang tujuan.
3) Penelitian mengikuti rancangan prosedur yang spesifik.
4) Penelitian biasanya membagi permasalahan utama menjadi sub-sub masalah yang lebih dapat dikelola.
5) Penelitian diarahkan oleh permasalahan, pertanyaan,Siklus Peneliti Penelitian dimulai dengan suatu pertanyaan atau permasalahan.Penelitian memerlukan pernyataan yang jelas tentang tujuan.. Penelitian biasanya membagi permasalahan utama menjadi sub-submasalah yang lebih dapat dikelola Penelitian memerlukan arah atau hipotesis “tertulis/tidak tertulis”.Penelitian memerlukan pengumpulan dan interpretasi data dalam upaya untuk mengatasi permasalahan yang mengawali penelitian Penelitian melakukan konfirmatori apakah hipotesis benar atau salah atau hipotesis penelitian yang spesifik.
6) Penelitian menerima asumsi kritis tertentu.
7) Penelitian memerlukan pengumpulan dan interpretasi data dalam upaya untuk mengatasi permasalahan yang mengawali penelitian.
8) Penelitian adalah, secara alamiahnya, berputar secara siklus, seperti gambar di atas.
Macam Tujuan
Penelitian
Seperti dijelaskan di atas, penelitian berkaitan dengan
pertanyaan atau keinginan tahu manusia (yang tidak ada hentinya) dan upaya (terus
menerus) untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Dengan demikian, tujuan terujung suatu penelitian adalah untuk merumuskan
pertanyaan-pertanyaan dan menemukan jawaban-jawaban terhadap pertanyaan
penelitian tersebut. Tujuan dapat beranak cabang yang mendorong penelitian
lebih lanjut. Tidak satu orangpun mampu mengajukan semua pertanyaan, dan
demikian pula tak seorang pun sanggup menemukan semua jawaban bahkan hanya
untuk satu pertanyaan saja. Maka, kita perlu membatasi upaya kita dengan cara
membatasi tujuan penelitian.
Terdapat bermacam tujuan penelitian, dipandang dari usaha untuk membatasi ini, yaitu:
1) eksplorasi (exploration)
Terdapat bermacam tujuan penelitian, dipandang dari usaha untuk membatasi ini, yaitu:
1) eksplorasi (exploration)
2) deskripsi (description)
3) prediksi (prediction)
4) eksplanasi (explanation) dan
5) aksi (action)
5) aksi (action)
Penjelasan untuk tiap macam tujuan diberikan di bawah ini.
Tapi perlu kita ingat bahwa penentuan tujuan, salah satunya, dipengaruhi oleh
kemajuan ilmu pengethaun yang terkait dengan permasalahan yang kita hadapi (“state
of the art”) . Misal, bila masih “samar-samar”, maka kita perlu
bertujuan untuk menjelajahi (eksplorasi) dulu. Bila sudah pernah dijelajahi
dengan cukup, maka kita coba terangkan (deskripsikan) lebihlanjut.
EXPLORASI
Seperti disebutkan di atas, bila kita ingin menjelajahi (mengeksplorasi) suatu topic (permasalahan), atau untuk mulai memahami suatu topik, maka kita lakukan penelitian eksplorasi. Penelitian esplorasi (menjelajah) berkaitan dengan upaya untuk menentukan apakah suatu fenomena ada atau tidak. Penelitian yang mempunyai tujuan seperti ini dipakai untuk menjawab bentuk pertanyaan “Apakah X ada/terjadi?”. Contoh penelitian sederhana (dalam ilmu sosial): Apakah laki-laki atau wanita mempunyai kcenderungan duduk di bagian depan kelas atau tidak? Bila salah satu pihak atau keduanya mempunyai kecenderungan itu, maka kita mendapati suatu fenomena (yang mendorong penelitian lebih lanjut). Penelitian eksplorasi dapat juga sangat kompleks.
Umumnya, peneliti memilih tujuaneksplorasi karena tuga macam maksud, yaitu:
(a) memuaskan keingintahuan awaldan nantinya ingin lebih memahami,
(b) menguji kelayakan dalam melakukan penelitian/studi yang lebih mendalam nantinya, dan
(c) mengembangkan metodeyang akan dipakai dalam penelitian yang lebih mendalam. Hasil penelitian eksplorasi, karena merupakan penelitian penjelajahan, maka sering dianggap tidakmemuaskan. Kekurang-puasan terhadap hasil penelitian ini umumnya terkait dengan masalah sampling (representativeness)—menurut Babbie 1989: 80. Tapi perlu kita sadari bahwa penjelajahan memang berarti “pembukaan jalan”, sehingga setelah “pintu terbuka lebar-lebar” maka diperlukan penelitian yang lebih mendalam dan terfokus pada sebagian dari “ruang di balik pintu yang telah terbuk a” tadi.
Seperti disebutkan di atas, bila kita ingin menjelajahi (mengeksplorasi) suatu topic (permasalahan), atau untuk mulai memahami suatu topik, maka kita lakukan penelitian eksplorasi. Penelitian esplorasi (menjelajah) berkaitan dengan upaya untuk menentukan apakah suatu fenomena ada atau tidak. Penelitian yang mempunyai tujuan seperti ini dipakai untuk menjawab bentuk pertanyaan “Apakah X ada/terjadi?”. Contoh penelitian sederhana (dalam ilmu sosial): Apakah laki-laki atau wanita mempunyai kcenderungan duduk di bagian depan kelas atau tidak? Bila salah satu pihak atau keduanya mempunyai kecenderungan itu, maka kita mendapati suatu fenomena (yang mendorong penelitian lebih lanjut). Penelitian eksplorasi dapat juga sangat kompleks.
Umumnya, peneliti memilih tujuaneksplorasi karena tuga macam maksud, yaitu:
(a) memuaskan keingintahuan awaldan nantinya ingin lebih memahami,
(b) menguji kelayakan dalam melakukan penelitian/studi yang lebih mendalam nantinya, dan
(c) mengembangkan metodeyang akan dipakai dalam penelitian yang lebih mendalam. Hasil penelitian eksplorasi, karena merupakan penelitian penjelajahan, maka sering dianggap tidakmemuaskan. Kekurang-puasan terhadap hasil penelitian ini umumnya terkait dengan masalah sampling (representativeness)—menurut Babbie 1989: 80. Tapi perlu kita sadari bahwa penjelajahan memang berarti “pembukaan jalan”, sehingga setelah “pintu terbuka lebar-lebar” maka diperlukan penelitian yang lebih mendalam dan terfokus pada sebagian dari “ruang di balik pintu yang telah terbuk a” tadi.
DESKRIPSI
Penelitian deskriptif berkaitan dengan pengkajian fenomena secara lebih rinci atau membedakannya dengan fenomena yang lain.
Sebagai contoh, meneruskan contoh pada bahasan penelitian eksplorasi di atas, yaitu misal: ternyata wanita lebih cenderung duduk di bagian depan kelas daripada laki-laki, maka penelitian lebih lanjut untuk lebih memerinci : misalnya, apa batas atau pengertian yang lebih tegas tentang “bagian depan kelas”? Apakah duduk di muka tersebut berkaitan dengan macam mata pelajaran? tingkat kemenarikan guru yang mengajar? ukuran kelas? Penelitian deskriptif menangkap ciri khas suatu obyek, seseorang, atau suatu kejadian pada waktu data dikumpulkan, dan ciri khas tersebut mungkin berubah dengan perkembangan waktu. Tapi hal ini bukan berarti hasil penelitian waktu lalu tidak berguna, dari hasil-hasil tersebut kita dapat melihat perkembangan perubahan suatu fenomena dari masa ke masa.
Penelitian deskriptif berkaitan dengan pengkajian fenomena secara lebih rinci atau membedakannya dengan fenomena yang lain.
Sebagai contoh, meneruskan contoh pada bahasan penelitian eksplorasi di atas, yaitu misal: ternyata wanita lebih cenderung duduk di bagian depan kelas daripada laki-laki, maka penelitian lebih lanjut untuk lebih memerinci : misalnya, apa batas atau pengertian yang lebih tegas tentang “bagian depan kelas”? Apakah duduk di muka tersebut berkaitan dengan macam mata pelajaran? tingkat kemenarikan guru yang mengajar? ukuran kelas? Penelitian deskriptif menangkap ciri khas suatu obyek, seseorang, atau suatu kejadian pada waktu data dikumpulkan, dan ciri khas tersebut mungkin berubah dengan perkembangan waktu. Tapi hal ini bukan berarti hasil penelitian waktu lalu tidak berguna, dari hasil-hasil tersebut kita dapat melihat perkembangan perubahan suatu fenomena dari masa ke masa.
PREDIKSI
Penelitian prediksi berupaya mengidentifikasi hubungan (keterkaitan) yang memungkinkan kita berspekulasi (menghitung) tentang sesuatu hal (X) dengan mengetahui (berdasar) hal yang lain (Y). Prediksi sering kita pakai sehari-hari,misalnya dalam menerima mahasiswa baru, kita gunakan skor minimal tertentu — yang artinya dengan skor tersebut, mahasiswa mempunyai kemungkinan besar untuk berhasil dalam studinya (prediksi hubungan antara skor ujian masuk dengan tingkat keberhasilan studi nantinya)
Penelitian prediksi berupaya mengidentifikasi hubungan (keterkaitan) yang memungkinkan kita berspekulasi (menghitung) tentang sesuatu hal (X) dengan mengetahui (berdasar) hal yang lain (Y). Prediksi sering kita pakai sehari-hari,misalnya dalam menerima mahasiswa baru, kita gunakan skor minimal tertentu — yang artinya dengan skor tersebut, mahasiswa mempunyai kemungkinan besar untuk berhasil dalam studinya (prediksi hubungan antara skor ujian masuk dengan tingkat keberhasilan studi nantinya)
EXPLANSI
Penelitian eksplanasi mengkaji hubungan sebab-akibat diantara dua fenomena atau lebih. Penelitian seperti ini dipakai untuk menentukan apakah suatu eksplanasi (keterkaitan sebab-akibat) valid atau tidak, atau menentukan mana yang lebih valid diantara dua (atau lebih) eksplanasi yang saling bersaing. Penelitian eksplanasi (menerangkan) juga dapat bertujuan menjelaskan, misalnya, “mengapa” suatu kota tipe tertentu mempunyai tingkat kejahatan lebih tinggi dari kota-kota tipe lainnya.
Catatan: dalam penelitian deskriptif hanya dijelaskan bahwa tingkat kejahatan dikota tipe tersebut berbeda dengan di kota-kota tipe lainnya, tapi tidak dijelaskan“mengapa” (hubungan sebab-akibat) hal tersebut terjadi.
Penelitian eksplanasi mengkaji hubungan sebab-akibat diantara dua fenomena atau lebih. Penelitian seperti ini dipakai untuk menentukan apakah suatu eksplanasi (keterkaitan sebab-akibat) valid atau tidak, atau menentukan mana yang lebih valid diantara dua (atau lebih) eksplanasi yang saling bersaing. Penelitian eksplanasi (menerangkan) juga dapat bertujuan menjelaskan, misalnya, “mengapa” suatu kota tipe tertentu mempunyai tingkat kejahatan lebih tinggi dari kota-kota tipe lainnya.
Catatan: dalam penelitian deskriptif hanya dijelaskan bahwa tingkat kejahatan dikota tipe tersebut berbeda dengan di kota-kota tipe lainnya, tapi tidak dijelaskan“mengapa” (hubungan sebab-akibat) hal tersebut terjadi.
AKSI
Penelitian aksi (tindakan) dapat meneruskan salah satu tujuan di atas dengan penetapan persyaratan untuk menemukan solusi dengan bertindak sesuatu.Penelitian ini umumnya dilakukan dengan eksperimen tidakan dan mengamati hasilnya;
berdasar hasil tersebut disusun persyaratan solusi. Misal, diketahui fenomena bahwa meskipun suhu udara luar sudah lebih dingin dari suhu ruang,orang tetap memakai AC (tidak mematikannya). Dalam eksperimen penelitian tindakan dibuat berbagai alat bantu mengingatkan orang bahwa udara luar sudah lebih dingin dari udara dalam. Ternyata dari beberapa alat bantu, ada satu yang paling dapat diterima. Dari temuan itu disusun persyaratan solusi terhadap fenomena di atas.
Penelitian aksi (tindakan) dapat meneruskan salah satu tujuan di atas dengan penetapan persyaratan untuk menemukan solusi dengan bertindak sesuatu.Penelitian ini umumnya dilakukan dengan eksperimen tidakan dan mengamati hasilnya;
berdasar hasil tersebut disusun persyaratan solusi. Misal, diketahui fenomena bahwa meskipun suhu udara luar sudah lebih dingin dari suhu ruang,orang tetap memakai AC (tidak mematikannya). Dalam eksperimen penelitian tindakan dibuat berbagai alat bantu mengingatkan orang bahwa udara luar sudah lebih dingin dari udara dalam. Ternyata dari beberapa alat bantu, ada satu yang paling dapat diterima. Dari temuan itu disusun persyaratan solusi terhadap fenomena di atas.
Hubungan Penelitian
dengan Perancangan
Hasil penelitian, antara lain berupa teori, disumbangkan ke
khazanah ilmu pengetahuan, sedangkan ilmu yang ada di khazanah tersebut
dimanfaatkan oleh paraperancang/perencana/pengembang untuk melakukan kegiatan
dalam bidang keahliannya.Menurut Zeisel (1981), perancangan mempunyai tiga
langkah utama, yaitu:
imaging, presenting dan testing,sedangkan imaging dilakukan berdasar empirical
knowledge
Perancangan/perencanaan/pengembangan, selain menggunakan pengetahuan
dari khazanah ilmu pengetahuan, juga mempertimbangkan hal-hal lain,seperti
estetika, perhitungan ekonomis, dan kadang pertimbangan politis, dan
lain-lain.Terhadap hasil perencanaan/perancangan/pengembangan juga dapat
dilakukan penelitian evaluasi yang hasilnya juga akan memperkaya khazanah ilmu
pengetahuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar