Bahasa adalah alat yang tepat untuk menyatakan pikiran atau perasaan, dengan adanya bahasa manusia bisa saling bertukar fikiran, saling berbagi informasi, dengan bahasa manusia bisa berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. Bahasa tercipta hanya semata-mata oleh kehendak tuhan, oleh karena itu adanya bahasa di muka bumi ini adalah kehendak Tuhan yang sengaja diciptakan untuk mempasilitasi makhluk-Nya.
Bahasa secara gelobal bisa dibedakan atas dua jenis, yaitu bahasa alami dan bahasa buatan. Bahasa alami adalah bahasa yang biasa digunakan sehari-hari yang untuk mengungkapkan sesuatu, yang dilatar belakangi oleh lingkungan tertentu, oleh karena itu bahasa berkembang dan beraneka ragam. Bahasa alami bisa dibedakan atas dua jenis bahasa, yaitu bahasa isyarat dan bahasa biasa.
Bahasa isyarat adalah sebuah kegiatan yang dilakukan dengan tujuan untuk menyampaikan pikiran atau perasaan melalui isyarat-isyarat tertentu. Bahasa isyarat adalah bahasa yang tidak menggunakan simbol kata, oleh karena itu bahasa isyarat ada yang bersifat umum dan ada juga yang sifatnya khusus. Bahasa isyarat yang brsifat umum seperti menggelengkan kepala yang maknanya penolakan atau peniadaan, dengan menggelengkan kepala seseorang bissa mengerti bahwa hal itu menunjukan terhadap ke tidak setujuan. Atau seperti mengangguk yang menunjukan tarhadap adanya setuju. Hal seperti ini berlaku untuk umum karena dapat dimengerti secara umum. Ada juga yang berlaku secara khusus, yaitu seperti kode atau isyarat untuk menunjukan sesuatu dengan cara tertentu yang hanya bisa dimengerti oleh kalangan tertentu.
Bahasa biasa, yaitu bahasa sehari-hari yang diungkapkan untuk menyampaikan sebuah ide atau perasaan. Simbol yang digunakan sebagai pengandung arti dalam bahasa disebut kata, sedangkan yang dikandung oleh kata adalah makna. Dilihat dari sisi maknanya, bahasa biasa dibedakan atas dua jenis bahasa, yaitu bahasa majazi dan hakiki.Bahasa majazi, adalah penggunaan sebuah bahasa yang berbentuk simbol dengan tidak menggunakan makna aslinya, seperti kata puncak dalam ungkapan. “kemenangan ini adalah merupakan puncak tujuan kita”.
Bahasa hakiki, yaitu sebuah bahasa yang diartikan secara leksikal, dengan kata lain sebuah bahasa yang diartikan dengan arti yang sesuai dengan kamus. Seperti kata puncak yang terselip dalam ungkapan, “puncak hutan itu kini telah gundul”.
Bahasa buatan, Bahasa buatan merupakan bahasa yang di susun berdasarkan pertimbangan akal untuk untuk menyampaiikan sebuah konsep tertentu. Dalam bahasa buatan, simbol yang berlaku sebagai pengandung arti di sebut “istilah” sedangkan yang dikandung oleh istilah adalah sebuah konsep. Bahasa buatan bisa dibedakan atas dua jenis bahasa, yaitu bahasa istilah dan bahasa artifisial.
Bahasa istilah, bahasa istilah adalah bahasa yang rumusannya diambil dari bahasa biasa yang diberi arti tertentu, misalnya “sosiologi” berasal “sosio” yang berarti masyarakan dan “logos” yang berarti ilmu. Jika kedua term ini maknanya digabung, maka akan menjadi sebuah bahasa tertentu yang ditunjukan terhadap arti “Ilmu tentang masyarakat”.
Bahasa artifisial, bentuk bahasa ini merupakan pemahaman tentang simbol-simbol, dengan kata lain, bahasa ini termasuk bahasa buatan yang bersifat simbolik. seperti yang sering digunakan oleh para ahli matematika ahli fisika, dan lain sebagainya.
Dalam pemahaman tentang logika tidak mungkin bisa lari dari menjauhi ranah bahasa, sebab bahasa merupakan alat untuk mentransper ide atau gagasan seseorang kepada orang lainnya, maka di sini, pada postingan kali ini saya mengupas bahasa terlebih dahulu sebelum menceritakan lebih jauh masalah logika. Oleh sebab logika tidak akan bisa dipahami tanpa adanya bahasa, maka langkah yang paling tepat adalah menjelaskan tentang konsep bahasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar