Cara pandang masyarakat awam terhadap “orang yang kritis” adalah orang
yang pintar atau mempunyai ilmu. Orang yang kritis sering kali dipandang
“lebih tinggi” atau mempunya prestise lebih, mudahnya lebih disegani
oleh orang lain. Oleh karena itu banyak orang yang menginginkan agar
dirinya menjadi orang yang kritis. Sayangnya kebanyakan masyarakat awam
dalam usahanya menjadi orang yang kritis tidak disertai dengan mengerti
apa itu sebenarnya kritis. Berikut adalah definisi kritis yang saya
kutip dari Kamus Bahasa Indonesia Online (data berasal dari Kamus Besar
Bahasa Indonesia).
Dalam definisi tersebut dapat kita lihat bahwa kritis dalam arti pertama mengandung artian bahwa bersifat tidak lekas percaya,
dapat diartikan dalam menerima informasi tidak serta merta menerima
begitu saja informasi yang didapat, namun dipastikan dahulu keabsahan
informasi yang ada dan dari mana informasi berasal. Implementasi artian
sikap yang satu ini seperti tidak mudah percaya pada media, khususnya
akan informasi yang didapat bukan dari orang pertama. Orang yang kritis
akan menunggu informasi yang keluar dari mulut orang pertama, bahkan
informasi yang keluar dari mulut orang pertama pun tidak selalu bisa
diterima. Orang-orang kritis cenderung ingin membuktikan/meneliti
sesuatu dengan menganalisa fakta-fakta yang ada.
Artian yang kedua bersifat berusaha menemukan kesalahan atau kekeliruan, definisi yang satu ini lebih bersifat offensive.
Cenderung sengaja mencari kesalahan serta segala celah untuk mencari
kebenaran yang lebih benar. Dalam mencari kesalahan didasarkan pada
fakta dan logika yang bisa dipertanggung jawabkan, tidak sekedar hit and run.
Terakhir adalah tajam dalam penganalisisan. Dalam segala sesuatu
seseorang mengandalkan logika lebih dari perasaan. Analisa-analisa yang
dibuat haruslah tajam dan mendetil dan beralasan yang kuat. Analisa
tersebut menyangkut segala kemungkinan yang mungkin, sebab dan akibat
serta menyeluruh. Untuk dapat membuat analisa yang tajam diperlukan ilmu
pengetahuan. Oleh karena itu orang yang berpikir kritis lekat dengat
setereotype orang yang berilmu.
Lalu Apa Hubungannya dengan Kritis dan Sok Kritis ?
A
A
Menurut pendapat saya, orang yang “berpikir kritis” dalam berpikir kritis seharusnya memenuhi tiga definisi
diatas, yaitu bersifat tidak lekas percaya, berusaha menemukan
kesalahan atau kekeliruan dan tajam dalam penganalisisan. Karena ketiga
definisi tersebut adalah suatu sistem, satu kesatuan yang untuh, dimana
bila ada satu unsur saja yang absen maka sistem tersebut tidak dapat
berjalan dengan harmonis. Bila kritis dianalogikan dengan sepeda motor,
bila terdapat suku cadang sepeda motor yang tidak dipasang maka bila
sepeda motor tersebut digunakan sepeda motor tersebut tidak akan
berjalan dengan semestinya, mungkin banyak getaran yang terjadi (kedombryangan) bahkan menyebabkan kecelakaan.
Pada dasarnya (masih menurut saya) orang yang berpikir krtis di dasari
pada rasa tidak mudah percaya, yang ditindak lanjuti dengan mencari
segala celah kesalahan yang ada dan dalam penyampaiannya di balut dengan
analisa yang tajam dan dapat dipertanggung jawabkan. Dan yang paling
penting menurut saya, sifat berpikir kritis tersebut dilatar belakangi
oleh niat dan hasrat yang tulus untuk mencari kebenaran sejati. Begitulah orang yang benar-benar berpikir kritis menurut saya.
Sok Kritis
Di tengah masyarakat banyak kita jumpai orang yang memakasakan dirinya
untuk berpikir kritis. Hal tersebut kebanyakan tidak didasari oleh niat
dan hasrat yang tulus untuk mencari kebenaran namun didasari oleh niatan untuk mendapat penghargaan lebih di masyarakat. Akhirnya unsur-unsur berpikir kritis tidak terpenuhi dan yang terjadi aspek “berusaha menemukan kesalahan atau kekeliruan” yang
dominan. Disini saya perjelas, orang yang salah paham dan bersikap sok
kritis lebih cenderung bersikap untuk memenagkan argumen. Yang ada hanya
menang dan kalah. Bahkan memaksa pihak lain untuk kalah.
Proses untuk menemukan kesalahan tanpa didasari oleh alasan/analisa yang kuat dan kokoh
namun oleh argumen yang bersifat memojokkan pihak lawan. Bila argumen
perlawanan tersebut disanggah dengan fakta yang ada, orang yang sok
kritis cenderung bersikap defensive atau mempertahankan
perlawanannya di bandingkan menerima kenyataan(fakta) yang ada dan
berujung pada diskusi atau debat yang tidak harmonis. Lebih buruk lagi
bila orang yang sok kritis tidak tahu apa yang dibicarakannya, yang
tadinya ingin menampilkan citra aktif dan kritis justru berakhir
terlihat bodoh dihadapan orang yang mengerti.
Kritis tapi Bisa Menempatkan Diri
Kalaupun memang bukan kritis karbitan, saya sarankan untuk bisa
menempatkan diri. Saya akui dengan bersikap kritis dapat mencerdaskan
dan memacu untuk berpikir lebih tapi kenali lah lawan bicara serta
situasi dan kondisi. Bila anda bersikap sangat kritis dalam forum
sharing dan mempunyai suasana tidak formal maka anda akan dapat citra
yang buruk dimata sebagian orang. Atau bila anda bersikap kritis padahal
lawan bicara anda tipikal orang yang cenderung apatis dan acuh,
percakapan tidak akan berlangsung dengan menyenangkan. Berbeda bila anda
bicara dengan orang yang kritis, diskusi akan mengalir dengan begitu
saja. Saat anda dan teman anda menonton berita di TV, lalu anda
mengkritisi kasus yang ada dan dengan tanggap teman anda menanggapi
dengan analisa yang cerdas.
Akhir
Di akhir post ini saya sampaikan, dalam proses untuk menjadi manusia dan
memanusiakan manusia, jadilah diri kita sendiri, tak perlu membuat
citra khusus. Orang akan menghargai kita apa adanya tanpa ada permainan.
Dan bila kita memang orang yang kritis, maka “berpikir kritis” lah
dengan memikirkan situasi dan kondisi serta mengenal siapa lawan bicara
kita untuk memanusiakan manusia lain serta memanusiakan diri kita
sendiri.
Post ini hanya curahan pemikiran yang didasari oleh pengamatan, pengalaman dan pembelajaran kehidupan tanpa ada penelitian khusus yang bisa dipertanggung jawabkan. Bila ada salah kata dan ada pihak yang tersinggung saya mohon maaf. Bila anda ingin menambahkan sesuatu dan membenarkan perkataan saya, silahkan berkomentar.Wassalam… cherrs..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar